PENGGUNAAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN BELAJAR SISWI DALAM PEMBELAJARAN PAI SMK AL MAHRUSIYAH


Egintya Hayuningtyaas
NPM : 170108724
Prodi PAI Fakultas Tarbiyah IAI Tribakti

Email : Egintya hayuning12@gmail.com

ABSTRAK
Pendidikan Agama Islam adalah usaha maksimal untuk menentukan kepribadian siswa. Dan bagai mana agar siswa itu ketika kegiatan belajar dan mengajar berlangsung siswa itu tidak monoton dan pada akhirnya siswa merasakan bosan. Hal ini berarti pendidikan islam memerlukan metode pembelajaran untuk mensuseskannya sebuah pembelajaran. Metode diskusi adalah salah satu metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran PAI, karena dengan metode diskusi siswa dapat mempelajari sesuatu melalui berdiskusi dengan teman sekelompoknya namun tetap ada bimbingan dari seorang guru. Dan siswa juga bebas berargumentasi sesuai apa yang ia janggalkan dalam materi yang didiskusikan. Penelitian ini dilakukan agar para siswa antusias ketika kegiatan belajar dan mengajar PAI di SMK AL MAHRUSIYAH sedang berlangsung. Dan untuk mengetahui apa faktor penghambat ketika menerapkan metode diskusi pada pembelajaran PAI di SMK AL MAHRUSIYAH. Untuk mengetahui metode diskusi ini membuat para siswa antusias atau tidak adalah ketika para siswa kelas  XI TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) yang berjumlah 12 siswi dan di bagi menjadi 3 kelompok dan salah satu dari kelompok mempresentasikan apa yang mereka diskusikan dan para siswa begitu antusias mengargumenkan apa yang mereka diskusiakan. Hasil pengamatan adala nilai pada setiap kelompoknya masing-masing.
Kata Kunci: Metode Diskusi dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam


PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan perpaduan yang harmonis antara kegiatan pengajaran yang dilakukan guru dan kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut, terjadi interaksi antara siswa dengan siswa, interaksi antara guru dan murid, maupun interaksi antara murid dengan sumber belajar. Diharapkan dengan adanya interaksi tersebut, murid dapat membangun pengetahuan secara aktif,
Pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, serta dapat memotivasi peserta didik sehingga mencapai kompetensi yang diharapkan. Pelaksanaan pembelajaran merespons jauh lebih cepat berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan relevansi program pembelajaran, dengan keadaan dan kebutuhan sekarang dan masa yang akan datang.[1]
Metode diskusi merupakan suatu alat yang digunakan dalam proses belajar dan sebagai bahan ajar dan landasan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media diskusi merupakan alternatif pilihan untuk menyampaikan bahan pelajaran. Metode diskusi sering kali digunakan guru dalam mengajar untuk satu pokok bahasan. Metode diskusi juga merupakan suatu cara menyampaikan pelajaran dimana guru bersama-sama murid mencari jalan pemecahan atas persoalan yang dihadapi. Para siswa dihadapkan pada suatu masalah, dan yang didalam pemecahan masalah alternatif. Dari bermacam-macam kesimpulan dikemukakan satu jawaban yang logis dan tepat jawaban ini melalui mufakat dan mempunyai argumentasi yang kuat.
Kebaikan metode diskusi antara lain dikemukakan oleh sutomo dalam Surachmad (1997: 15). Pertama; Siswa mendapat kesempatan mengemukakan ide-idenya atau pola pikirnya dan mempertahankannya dengan argumentasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Kedua; Dalam diskusi setiap anak mendapat kesempatan untuk mengembangkan gagasannya terhadap masalah yang dihadapinya. Tiga; Hasil belajar melalui diskusi fungsional, sebab corak dan sifat masalahnya yang didiskusikan ada dalam masyarakat. Empat; Mengembangkan cara berpikir siswa yang logis, kritis dan sikap menghargai pendapat orang lain.
Metode diskusi juga merupakan suatu alat yang digunakan dalam proses belajar dan sebagai bahan ajar dan landasan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media diskusi merupakan alternatif pilihan untuk menyampaikan bahan pelajaran. Metode diskusi sering kali digunakan guru dalam mengajar untuk satu pokok bahasan. Metode diskusi juga merupakan suatu cara menyampaikan pelajaran dimana guru bersama-sama murid mencari jalan pemecahan atas persoalan yang dihadapi. Para siswa dihadapkan pada suatu masalah, dan yang didalam pemecahan masalah alternatif. Dari bermacam-macam kesimpulan dikemukakan satu jawaban yang logis dan tepat jawaban ini melalui mufakat dan mempunyai argumentasi yang kuat.[2]

METODE DISKUSI
Pengertian Metode
Secara etimologi kata metode berasal dari bahasa Greek yang terdiri dari “meto” yang berarti jalan yang dilalui. Begitu juga yang dikemukakan oleh Armai Arief  bahwa istilah metode berasal dari bahasa Yunani “metodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu: “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara[3]. Dalam bahasa Arab metode disebut “thariqat”.[4]

Pengertian Diskusi
Kata “diskusi” menurut Armai Arief berasal dari bahasa latin, yaitu, “discussus” yang berarti “to examine”. “Discussus” terdiri dari akar kata “dis” dan “cuture”. “Dis” artinya terpisah, sementara, “cuture” artinya menggoncang atau memukul. Secara etimologi, “discuture” berarti suatu pukulan yang memisahkan sesuatu. Atau dengan kata lain membuat sesuatu menjadi jelas dengan cara memecahkan atau menguraikannya (to clear away by breaking up or cuturing). Secara umum pengertian diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua individu atau lebih, berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan, saling tekar informasi (information sharing), saling mempertahankan pendapat (self maintenance) dalam memecahkan sebuah masalah tertentu (problem solving).[5]
Menurut Ahmad Sabri (2007:54) menyatakan bahwa : “Diskusi suatu kegiatan kelompok untuk memecahkan suatu
masalah dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan
lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk menampung keputusan bersama. Dalam diskusi, tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan pemahaman yang sama dalam suatu keputusan atau kesimpulan.[6]

Macam-Macam Metode Diskusi
Untuk dapat malaksanakan diskusi di kelas, seorang Guru harus mengetahui terlebih dahulu tentang jenis-jenis diskusi, sehingga dalam pelaksanaannya dapat menyesuaikan jenis diskusi apa yang akan digunakan. Ditinjau dari sudut formalitas dan jumlah peserta yang mengikutinya, Menurut Zakiyah Daradjat (1995 : 293- 294) Metode diskusi yang dilakukan guru dalam membimbing belajar siswa dibagi dalam beberapa jenis, antara lain:

a.              Diskusi Formal
Diskusi ini terdapat pada lembaga-lembaga pemerintahan atau semi pemerintahan, dimana dalam diskusi itu perlu adanya ketua dan penulis serta pembicara yang diatur secara formal, contoh: sidang DPR 9.14.[7] Sedangkan menurut M. Syah, aturan yang dipakai dalam diskusi ini ketat dan rapi. Jumlah peserta  umumnya lebih banyak bahkan dapat melibatkan seluruh siswa kelas. Ekspresi spontan dari peserta biasanya dilarang sebab tiap peserta yang akan berbicara harus dengan izin moderator untuk menjamin ketertiban diskusi.
b.             Diskusi non formal
Aturan dalam diskusi ini lebih longgar dari pada diskusi diskusi lainnya, karena sifatnya yang tidak resmi. Penerapannya bisa dalam diskusi keluarga, dan dalam belajar mengajar dilaksanakan dalam kelompok-kelompok belajar dimana satu sama lain bersifat “Face to face relationship”.
c.              Diskusi panel
Dalam diskusi ini ada dua kategori peserta, yaitu: peserta aktif dan non aktif. Peserta aktif langsung melibatkan diri dalam diskusi, sedangkan peserta non aktif hanya menjadi pendengar. Adakalanya peserta non aktif ini terdiri dari beberapa kelompok yang memiliki wakil-wakil yang ditugasi berbicara atas nama kelompoknya.
d.      Diskusi dalam bentuk Symposium
Diskusi ini hampir sama dengan diskusi formal lainnya, hanya saja diskusi symposium disampaikan oleh seorang pemrasaran atau lebih (umumnya lebih). Pemrasaran secara bergiliran menyampaikan uraian pandangannya mengenai topik yang sama atau salah satu dari topik yang sama tersebut. Dan diskusi symposium ini biasanya tidak mencari kebenaran tertentu.[8]

Kelebihan dan Kelemahan metode diskusi
Sama halnya dengan metode – metode laian yang biasa digunakan dalam pelajaran dalam pembelajaran. metode diskusi juga memliki kelebihan dan kelemahan, adapun kelebihan metode diskusi yaitu :
Pertama, Metode diskusi merangsang peserta didik untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan dan ide- ide. Kedua, dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan. Ketiga, diskusi dapat melatih peserta didik untuk mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Keempat, diskusi juga bisa melatih peserta didik bersikap menghargai pendapat orang lain. Kelima, dengan Diskusi mampu memperluas wawasan peserta didik. Keenam, metode diskusi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.[9] Ketujuh, Metode diskusi juga sangat baik digunakan karena adanya rasa saling bekerja sama dan saling menghargai antar siswa, sehingga termotivasi siswa belajar.[10]
Sedangkan kelemahan metode diskusi menurut Wina Sanjaya ( 2010:156) juga , Pertama Sering terjadi Kerancuan mengutarakan pendapat. Kedua, kadang- kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur. Ketiga, memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang- kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan. Keempat, dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang terkontrol. Akibatnya, terkadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini terdiri dari perencanaan mengajar, pelaksanaan pembelajaran, dan hasil belajar yang dperoleh siswa selama berlangsungnya pembelajaran. Hasi belajar berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran guru seperti yang terlihat di pembahasan.

Pembahasan
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan Sekolah yang berbasis teknologi yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu sesuai dengan kompetensi dan standar kinerja yang dipersyaratkan, dituntut untuk memiliki keterampilan yang berkualitas dalam memasuki dunia kerja serta mampu mengembangkan sikap yang profesional dalam bidangnya. Sesuai dengan visi SMK Al-Mahrusiyah Visi Sekolah adalah imajinasi moral yang dijadikan dasar atau rujukan dalam menentukan tujuan atau keadaan masa depan sekolah yang secara khusus diharapkan oleh Sekolah.
Sekolah Menengah Kejuruan Al-Mahrusiyah adalah sekolah yang telah mulai menggunakan sistem Kurikulum 2013. Penerapan di SMK diberlakukan bagi seluruh siswa, baik di kelas I, II, dan III. Ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran lebih ditekankan pada aspek kompetensi dan keterampilan. Namun demikian, dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan di SMK Al Mahrusiyah yang berbasis pondok pesantren tampak kurang maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya bisa membagi waktu antara sekolah dan pondok dan kurangnya antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan belajar.
Metode diskusi kelompok dimungkinkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, oleh karena itu peneliti menganggap pentingnya dilakukan observasi dengan menggunakan metode diskusi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa selain itu juga dapat menimbulkan kepercayaan diri dan kreativitas siswa dalam kegiatan mendiskusikan masalah secara bersama-sama. Selain itu juga dengan menggunakan metode diskusi hasil belajar siswa lebih terlihat jelas dengan pendapat dan argumentasi yang akan diberikan kelompok lain, kemudian dengan diskusi masukan dari setiap kelompok akan mampu memecahkan masalah secara bersama-sama dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Lokasi penelitian observasi dilakukan di SMK Al – Mahrusiyah tepatnya di Jl. Ngampel Raya, Kelurahan Ngampel, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Penelitian dilakukan pada tanggal 13 April 2019 pada akhir semester genap tahun ajaran 2018/2019. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI TKJ ( Teknik Komputer dan Jaringan ) bagian A atau bisa disebut bagian kelas putri di SMK Al- Mahrusiyah Kediri pada tahun ajaran 2018/2019. Subjek penelitian dibagi menjadi empat kelompok, yang terdiri dari tiga orang per kelompok masing – masing.
Karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa antusias para siswa kelas XI di sekolah SMK Al Mahrusiyah. Bentuk penelitian ini dengan mengobservasi proses belajar mengajar untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran yang di lakukan. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Al Mahrusiyah Kelurahan Ngampel Mojoroto  dengan pelaksanaan kegiatan di dalam kelas, Subyek  dalam penelitian ini adalah siswi kelas XI TKJ ( Teknik Komputer dan Jaringan ) Smk Al Mahrusiyah dengan materi PAI Bab Maumalah yang berjumlah 12 siswi dan 1 orang guru.
Alat pengumpul data yang digunakan berupa lembar observasi. Lembar observasi terdiri dari perencanaan mengajar guru, lembar untuk pelaksanaan mengajar guru. Sedangkan untuk hasil belajar menggunakan evaluasi yang berbentuk pengsayaan atau tes tulis. Dari alat tersebut dapat menggambarkan hasil dari penelitian yang dilakukan.
Terkait dengan sebelum dilakukannya metode diskusi dalam pembelajaran PAI di  kelas XI TKJ ( Teknik Komputer dan Jaringan ) Smk Al Mahrusiyah adalah bagaimana kesiapan dari guru dan murid dengan akan diadakannya penelitian. Dan bagaimana srana dan prasarana di sekitar kelas maupun luar kelas agar penelitian observasi ini berjalan dengan lancar.
Langkah awal yang dilakukan pada tahap ini adalah guru memulai pelajaran dengan memberikan salam dan mengajak siswa membacakan doa sebelum belajar. Kemudian guru mengabsen kehadiran siswa. Sebelum menerapkan pembelajaran dengan metode diskusi, guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan memberikan motivasi untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa terhadap pembelajaran yang akan dilakukan. Kemudian guru membagi kelompok. Di kelas XI ini di bagi menjadi 4 kelompok yang brisikan 3 anggota karena hanya ada 12 siswi dalam satu kelas. Guru memberi materi yang sama ke pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan menjelaskan dan memberikan materi secara sederhana tentang “ Muamalah ”. Kemudian guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas apa saja yang mereka lakukan di dalam kelompok masing-masing. Kemudian guru membagi LKS (Lembar Keja Siswa) kepada masing-masing kelompok dan menyuruh masing-masing kelompok untuk berdiskusi dengan anggota kelompok. Setelah itu dari apa yang mereka diskusikan guru menanyai setiap kelompok apa yang mereka janggalkan pada materi yang mereka diskusikan tadi. Dan disitu para siswa antusias untuk bertanya tentang kejanggalan apa yang mereka diskusikan. lalu dilanjutkan dengan tanya jawab tentang hasil presentasi setiap kelompok guru memberikan apresiasi kepada setiap kelompok yang telah maju dengan penilaian. Di akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi berupa tes tulis untuk melihat hasil pengetahuan siswa sesudah pembelajaran dengan metode diskusi. Dan guru mengahiri pembelajaran dengan memberi semangat dan memotivasi  para siswa agar selalu antusias dalam kegiatan belajar dan menagjar dan di akhiri dengan ber do’a dan salam.

Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
a.       Pendahuluan/ Kegiatan Awal (10 menit)
1)   Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
2)   Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk peserta didik.
3)   Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran.
4)   Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b.      Kegiatan Inti (25 menit)
1)   Guru mengamati kesiapan siswa untuk melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi.
2)   Guru memulai dengan menanyai dan memivotivasi siswa tentang mmateri yang akan didiskusikan yaitu muamalah.
3)   Guru meminta peserta didik untuk membentuk 3 kelompok, jumlah anggota kelompok disesuaikan dengan jumlah peserta didik.
4)   Guru membagikan lembaran materi kepada setiap kelompok untuk didiskusikan.
5)   Sebelum diskusi dimulai, guru menjelaskan point-point penting yang didiskusikan.
6)   Guru meminta pewakilan dari tiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi dan dipresentasikan. 
7)   Guru mempersilahkan kepada setiap kelompok untuk bertanya ke pada perwakilan kelompok yang presentasi.
8)   Guru meluruskan atau mengklarisifikasi.
c.    Penutup (10 menit)
1)   Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2)   Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan berdo’a dan memberi salam.

HASIL PENGAMATAN DISKKUSI
NO
KELOMPOK
PENILAIAN
PEMAHAMAN MATERI
KEAKTIFAN
KERAPIAN PRESENTASI
JUMLAH
RATA''
1
KELOMPOK 1
90
80
85
255
85
2
KELOMPOK 2
70
80
80
230
77
3
KELOMPOK 3
80
80
90
250
83
4
KELOMPOK 4
80
80
75
235
78
NILAI MAX
85
NILAI MIN
77

Kriteria nilai:
A : 90 - 100
B : 70 - 89
C : 50 - 69
D : Kurang dari 50
DAFTAR PUSTAKA

Arief Armai., Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: PT. Intermasa, 2002)
Ahmadi Abu, Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta : PT. Bima Aksara, 1986)
Chandra Arvin Nathanael.2006. Gambaran Perilaku dan Motivasi Pemain Online Games. Jurnal Pendidikan Penabur - No.07 /Th.V/Desember 2006
Jurnal Taman Vokasi Vol. 5, No. 1, Juni 2017 Metode Diskusi Macromedia Flash Untuk Peningkatan Hasil Belajar Alat Ukur Mekanik.
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8ISSN 2354-614X “Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Murid Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDN No. 2 Tamarenja Kecamatan Sindue Tobata
https://scholar.google.co.id/scholar?q=jurnal+metode+penelitian&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart
Lamajau, Eresia. Peningkatan Kemampuan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Sampaka Kec. Bualemo Kab. Banggai Melalui Metode Diskusi Kelompok. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 1.
Nurhaidah, dan M. Insya Musa. 2017. Melalui Metode Diskusi Kelompok Dapat MeningkatkanMotivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Matematika Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (Kpk) Di Kelas Iv Sd Unggul Lampeuneurut Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Pesona Dasar. Vol. 5 No.2, Oktober 2017.
Sulistyaningsih Yayuk Dan Widha Sunarno, “Penggunaan Metode Diskusi Dan Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Fisika Dengan Pendekatan Saintifik Materi Fluida Dinamis Kelas Xi Ipa 3 Semester Genap Sma N 4 Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015” 6, No. 3 (2017):
Yunus Mahmud, Kamus Arab-Indonesia (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1989)



[1] Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8ISSN 2354-614X “Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Murid Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDN No. 2 Tamarenja Kecamatan Sindue Tobata”.h. 12
[2] Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN 2354-614X “ Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Murid Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDN No. 2 Tamarenja Kecamatan Sindue Tobata”.h. 13
[3] Armai Arief., Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: PT. Intermasa, 2002),hlm.40
[4]  Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1989), hlm. 236
[5] Armai Arief. Op.Cit., hlm. 145
[6] Lamajau, Eresia. Peningkatan Kemampuan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Sampaka Kec. Bualemo Kab. Banggai Melalui Metode Diskusi Kelompok. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 1. H.202.
[7] Abu Ahmadi, Metode Khusus Pendidikan Agama Islam (Jakarta : PT. Bima Aksara, 1986), hlm. 114
[8] Arvin Nathanael Chandra.2006. Gambaran Perilaku dan Motivasi Pemain Online Games. Jurnal Pendidikan Penabur - No.07 /Th.V/Desember 2006. H. 7.
[9]Yayuk Sulistyaningsih Dan Widha Sunarno, “Penggunaan Metode Diskusi Dan Demonstrasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Hasil Belajar Fisika Dengan Pendekatan Saintifik Materi Fluida Dinamis Kelas Xi Ipa 3 Semester Genap Sma N 4 Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015” 6, No. 3 (2017): 100.
[10] Nurhaidah, dan M. Insya Musa. 2017. Melalui Metode Diskusi Kelompok Dapat Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Matematika Materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (Kpk) Di Kelas Iv Sd Unggul Lampeuneurut Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Pesona Dasar. Vol. 5 No.2, Oktober 2017, hal. 78- 92

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IAI Tribakti Kediri Melakukan MoU dengan Lima Perguruan Tinggi Luar Negeri

Sejarah dan Perkembangan Pondok Pesantren Lirboyo HM Al-Mahrusiyah III Ngampel